[FANFICTION] ZWART (Book 6 “End of Me”)

zwart

Tittle : ZWART (Book 6 “End of Me”)

Main Cast : 1. Kim Myungsoo (INFINITE)

2. Bae Suzy (Miss A)

           Other : Lee Sungyeol (INFINITE),Choi Jinri (fx), Kim Ahyoung (Girl’s Day), Jang Dongwoo (INFINITE), Hwang Tiffany (Girls Generation), Lee Howon (INFINITE), Kim Sunggyu (INFINITE), Nam Woohyun (INFINITE), Jung Hyerim (A-pink), Jung Soojung (fx)

Genre : Romance, Friendship, Fantasy, Action, Adventure

Author : LAWLIET

Type : Chaptered

Rating : PG-15

Annyeeeooong!! Wah, udah setengah lusin nih chapternya. Terimakasih udah nemenin sampe part segini. Duh seneng deh baca komen-komen kalian ><  terimakasih banyaakk!! Author jadi makin semangat walaupun tiap malem harus digigitin nyamuk hehe. Mian kalo part ini sedikit, karena Author ingin satu part full menceritakan Krys. Karena apa? Karena author sendiri juga greget kalo nulis tentang dia/?jadi, fans Myungzy harus sabar lagi, very very mianhaee Author janji akan kasih momen mereka yang lebih banyak dan hot! Muhahahaha. Oke, happy reading dan jangan lupa RCL seperti biasa, kamsahamnida ^^

Book 1    : “The Last Blood

Book 2    : “Angel & Demon

Book 3    : “That Rainy Day

Book 4    : “Lost of Red

Book 5A : “We are Brother?” | Book 5B : “We are Brother

Prev ;

Sungyeol menemukan kalung misterius bersimbol matahari dari dalam Goa. Ia memutuskan untuk menyimpan kalung sampai ia tahu apa kegunaan kalung itu. Sementara di lain pihak lain, Myungsoo menemukan celah untuk menyerang Howon dan mulai merasa curiga terhadap wanita yang tinggal di Kastil Howon, Tiffany. Dan apakah yang akan dilakukan Krystal saat berhadapan dengan sang Iblis Bae Suzy yang ia anggap sebagai rival? Dan apa yang akan Suzy lakukan saat berhadapan dengan Krystal yang ia benci?

ZWART

Book 6 “End of Me”

Suzy membuka matanya dan tersenyum menakutkan.

“Ternyata kau.”

Perlahan mata merah menyala itu kembali muncul dan menatap tajam pada perempuan berambut pirang yang berdiri hadapannya.

Krystal berdiri di hadapan Suzy dengan tubuh yang tegap dan terlihat siap dengan tindakannya yang satu ini. Namun jauh di dalam lubuk hatinya, ia sangat ketakutan dan gemetar luar biasa berada di hadapan Suzy apalagi sampai menantangnya seperti ini. Sebenarnya ia bisa saja kabur dan mengabaikan Myungsoo dan Suzy saat tak sengaja ia melintasinya. Namun, nalurinya berkata agar mendekatinya dan melakukan sesuatu pada Myungsoo. Tapi sebelum itu, tentu saja ia harus melalui Suzy yang selalu menempel pada Myungsoo ini.

“Ukh..” Krystal yang hatinya terbakar mengingat Myungsoo yang ternyata mencintai gadis seperti Suzy. Gadis iblis sepertinya. Krystal mengusir pikirannya, ia harus membuang rasa cemburunya! Ia harus kuat! Dan Krystal.. harus membuang jauh-jauh rasa cintanya pada Myungsoo. Ia harus membenci Myungsoo karena namja itu patut menerimanya. Myungsoo telah menyia-nyiakan cintanya yang tulus, Myungsoo telah menghancurkan hatinya tanpa merasa bersalah ataupun berdosa. Lalu perempuan bermata merah yang mulai berdiri di hadapannya ini adalah penyebabnya. “Kau terkejut akan kedatanganku?”

Suzy hanya tersenyum sambil merantukkan tulang-tulang jarinya. “Tidak juga. Aku senang bisa bertemu kamu di saat seperti ini.” Suzy melirik Myungsoo yang masih memejamkan mata. “Dengan seperti ini, tidak ada lagi yang mengganggu kita.” Suzy tersenyum sinis pada Krystal.

Krystal memandang Myungsoo yang tidur dengan posisi terduduk. Apakah lelaki itu benar-benar tertidur? Tidak mungkin ia tidak terbangun mendengar suaranya atau mendengar omongan Suzy. Krystal pun menatap Suzy tajam. “Apa yang kau lakukan padanya?” Tanyanya dengan nafas menggebu-gebu. Perempuan itu pasti melakukan sesuatu pada Myungsoo. Jelas, siapa yang bisa tahan jika berada selama dan sedekat itu dengan seorang iblis? Walaupun Suzy manis, tapi tetap saja ia seorang turunan Bae, turunan iblis yang bisa saja sewaktu-waktu lepas kendali.

“Apa? Ia memang seperti itu jika tertidur. Dia seorang sleepyhead yang tampan ya?” Suzy terkehkeh pelan dan berjongkok untuk megkecup kening Myungsoo dan sukses membuat dada Krystal bertambah sesak dan meledak-ledak di dalamnya. Sebenarnya Suzy sudah tahu Myungsoo saat ini sedang berhubungan dengan L dan tidak akan terbangun untuk beberapa saat, maka dari itu  ia berkata  bahwa ini saat yang tepat untuk menghabisi perempuan berambut pirang itu tanpa segan-segan.  Membayangkannya mematahkan dan mengkoyak habis leher perempuan itu membuatnya serasa bangkit dan menjadi iblis sepenuhnya, sudah lama ia tidak melakukan ini. Suzy pun berdiri. “To the point saja. Kau ingin aku melakukan cara apa untuk membunuhmu? Kau ingin aku mengambil jantungmu atau hatimu terlebih dulu? Keduanya sama saja. Sama-sama akan menyakitkan.”

Krystal tertawa sekilas. “Huh, kau percaya diri sekali.” Krystal mematikan obornya dan membuangnya entah kemana. “.. Kau terlalu sombong. Memangnya selama ini apa yang kau lihat?” Krystal melipat tangannya dan menatap Suzy mengejek. Inilah perempuan, senang berperang dengan kata-kata pedas. Dan kalian tidak bisa menyangkal kenyataan bahwa Suzy dan Krystal jugalah seorang perempuan normal yang senang meladeni apa kata lawannya.

Suzy melebarkan matanya yang memerah. “Kau berani juga ya kau bercakap di depanku. Hebat, biasanya kau akan memalingkan wajahmu jika bertemu pandang denganku. Kau sudah tidak takut lagi padaku nona Red, oh maksudku nona Blonde? Hahaha.” Suzy tertawa sendiri atas gurauannya. “.. Jika kau punya akal sehat. Seharusnya kau sudah tahu kalau jalanmu yang dulu sudah benar, jalan hidupmu yang takut padaku sudah benar. Tapi tampaknya kau memang tidak punya akal sehat, berpaling dan bertindak berani seperti ini di hadapanku. Kau tidak berpikir bahwa nyawamu bisa saja melayang seketika?”

Krystal mengangkat dagunya beberapa senti. “Seperti dugaanku, kau memang sombong seperti kelihatannya. Memangnya kau seorang Dewa yang bisa mengatur kapan kematianku datang?” Krystal memandang Suzy dari atas hingga bawah. “Kau hanyalah seorang iblis. Ah, bukan. Kau hanyalah seseorang yang dikaruniai keturunan Iblis, kau bukan iblis sesungguhnya. Kekuatanmu hanyalah setetes dari yang asli. Lemahnya Bae, mereka tidak bisa mengendalikan kekuatan yang hanya setetes itu. Mengecewakan.”

Suzy memicing. “Jika aku semengecewakan seperti yang tadi kau bilang. Lalu kau ini apa? Lalu turunan Jung itu apa? Mungkin kau dan keturunan Jung lainnya lebih rendah dari ‘mengecewakan’. Dan berani sekali kau berbicara seolah kalau kami tidak terkendali seperti hewan. Kau sadar tidak? Darah Jung mempunyai rasa ambisi yang menakutkan, yang membuat mereka melakukan apapun demi keinginannya mengingat itu membuatku semakin geli terhadapmu. Jangan mencoba menilai diriku. Aku tidak suka dinilai dengan orang yang bahkan tidak sejajar denganku.” Ketusnya.

“Sejak kapan kau pandai berbicara? Orang yang selama hidupnya hanya mengurung diri seharusnya tidak banyak berbicara sebab kau tidak tahu apa-apa tentang dunia ini. Katakan padaku, apa yang sudah kau lihat tentang hidup ini?”

Suzy menggeram dan menatapnya penuh dendam. Suzy sangat benci jika arah pembicaraannya disinggung kepada kehidupannya yang selalu dikurung di dalam rumah.

Krystal mengangkat sebelah alisnya. “Tidak ada kan, huh? Lalu, apa yang kau ketahui tentang manusia?”

“Pertanyaan konyol. Memangnya kau sendiri tahu? Kalaupun tahu, pasti hanya sedikit yang kau ketahui tentang dunia ini. Karena seumur-umur kau hanya berada di dalam pagar tameng. Lalu soal manusia, memangnya ada orang yang mendekatimu? Lihatlah sekarang siapa yang terlalu bayak bicara.”

“Kim Myungsoo lah yang dekat denganku jika kau ingin tahu.” Krystal melepas tangannya yang dilipat sejak tadi.

Suzy melipat wajahnya ketika wanita itu menyebut nama Kim Myungsoo. “Kau yang sombong. Kau yang terlalu percaya diri.”

“Kenapa? Kau cemburu kalau pada kenyataannya aku lebih lama kenal Myungsoo dan lebih lama menjadi temannya, jauh sebelum ia bertemu denganmu.” Krystal berjalan mendekat pada Suzy. “Kau yang terlalu percaya diri..”

“Sudah cukup..”

“Memangnya kau siapa? Kau bukanlah kekasihnya” Krystal mulai mendesaknya.

“…”

“Apa kau punya arti baginya? Apa kau berati bagi Kim Myungsoo?” Krystal mengangkat tangannya dan mendorong bahu Suzy.

Suzy menahan tubuhnya yang terhuyung. “Sudah cukup. Aku akan menjahit mulutmu.” Suzy sudah habis kesabaran terhadapnya. Sudah cukup basa-basi yang mereka lakukan selama seperempat jam ini. Anggaplah Suzy hanya memberikan Krystal kesempatan terakhir untuk melihat dunia sebelum akhirnya ia harus mati di tangan Suzy.

Krystal mundur selangkah dan mengambil anak panahnya. “Kalau begitu, ayo lakukan! Apa lagi yang kau tunggu? Sedari tadi kau hanya mengajakku berbicara.”

“Kita lihat sampai mana kau akan bertahan..” Suzy memejamkan matanya sejenak kemudian membukanya lagi secara perlahan. Mata merahnya dihilangkan dan sekarang matanya kembali menghitam seperti semula.

“Kenapa kau mengubah-ubah wajahmu seperti itu?”

Suzy hanya mengangkat sebelah bibirnya. “Kau sudah menghinaku sebagai Iblis tak terkontrol barusan. Maka sekarang aku akan melawanmu tanpa kekuatan Iblisku dan aku akan membuktikan padamu kalau kekuatanku bukanlah sebuah karunia, namun sebuah usaha keraslah yang membuatku kuat.” Suzy mengepalkan kedua tangannya di samping tubuhnya.

“Kalau begitu aku akan memaksamu mengeluarkan kekuatan Iblismu agar aku dapat membuktikan omonganku, kalau kau memang sulit dikendalikan.” Krystal menarik busurnya, membuatnya menjadi melengkung dan melepaskan anak panahnya.

Suzy bergeser dan menghindar dari anak panah yang melesat dengan cahaya merahnya. Rupanya kekuatan cahaya merahnya tidak berubah walaupun rambutnya sudah berubah menjadi pirang. Suzy menghilang dan muncul di belakang Krystal secara tiba-tiba.

Krystal yang menyadarinya menundukkan tubuhnya sebelum Suzy mengayunkan pedangnya untuk menebas kepalanya. Krystal menapakkan kedua tangannya pada tanah dan mengayunkan kakinya untuk menendang kaki Suzy. Namun Suzy cepat, ia sudah melompat sebelum ayunan kaki Krystal berhasil menjatuhkannya. Krystal buru-buru mengambil panahnya lagi dan segera membidik Suzy yang masih melayang di udara. Panah melesat ke angkasa dengan cepat, sementara sasarannya sudah berubah menjadi bayangan hitam dan menghilang saat ditembus oleh panah merah Krystal.

“Lumayan. Gerakkanmu tak mengecewakan.”

Krystal menoleh dengan cepat ke sumber suara tersebut. “Cih.” Bae Suzy sudah berada di atas pohon. Pergerakannya yang terlalu cepat membuat Krystal harus meningkatkan kemampuan panca indranya. Suzy sudah cukup merendahkannya dengan tidak menggunakan kekuatan Iblisnya, maka ia harus menang saat ini. Krystal berlari dan menghilang seketika.

Suzy hanya memperhatikannya sambil menunggunya untuk muncul kembali. Suzy harus waspada, yang paling bahaya adalah kekuatan teleportnya yang dapat menghilangkannnya dan memunculkannya di suatu tempat yang tidak ia duga.

“Di belakangmu.”

Suzy menoleh dengan cepat dan melayangkan satu pukulannya yang nyaris mengenai wajah Krystal. Krystal menangkap pukulannya dengan susah payah, kemudian diputarkannya tangan Suzy hendak mematahkannya.

Suzy tak tinggal diam. Ia menggunakan sebelah tangannya dan meninju Krystal dengan sekuat tenaga. Krystal pun terhuyung, ia menarik Suzy dan hendak jatuh dari atas pohon. Mereka berdua berpegangan pada batang pohon dengan kedua tangan mereka. Suzy mengayunkan kakinya dan menendang ke atas, ke tangan Krystal berusaha menjatuhkannya. Krystal melawannya. Ia mengangkat kakinya dan menendang tubuh Suzy berkali-kali.

Suzy menggeram kesal, ia mengayunkan tubuhnya dan melepas satu tangannya. Tangan kanannya meraih leher Krystal dan mencekiknya.

Krystal sontak melepaskan kedua tangannya. Ia kira dengan menjatuhkan diri ia akan terlepas, namun tidak. Lehernya masih dicengkram oleh Suzy dan kini ia tergantunng di sana. Krystal mengangkat tangannya dan mencakar tangan Suzy hingga robek.

Suzy melepaskan cengkramannya, memilih untuk menyelamatkan urat nadinya yang hampir saja terkoyak oleh Krystal.

Krystal mendarat dengan mulus di tanah. Ia mendongak pada Suzy yang masih berada di atas sana, “Kenapa Bae Suzy? Kenapa kau tidak bisa membunuhku secepat yang kau mau?” Kemudian Krystal tertawa sinis.

“Ini baru saja dimulai.” Suzy melepaskan tangannya. Ia mengarahkan pedangnya pada Krystal pada saat ia terjun.

Krystal berguling ke samping. Hampir saja pedang Suzy mengenai kepalanya. Krystal beranjak dan menyerangnya dengan pisau yang ia bawa. Ia menarik baju Suzy dan mengayunkan pisaunya. Suzy menghindari semua serangannya. Suzy mendorong bahu Krystal dengan sangat keras hingga Krystal terdorong jauh dan terbanting ke pohon di belakangnya. Krystal terbatuk dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Namun Suzy tak memberinya waktu untuk batuk, Suzy mengayunkan pedangnya. Krystal beringsut ke bawah dan segera lari menghindar. Pedang Suzy pun hanya berhasil menyayat pohon.

Krystal mengambil tiga anak panah sekaligus. Ia melesatkan ketiganya di waktu yang bersamaan. Satu anak panah berhasil mengenai tangan Suzy dan membuat pedangnya terpental jauh. Krystal memanfaatkan kesempatan itu, ia melompat dan menyerang Suzy secara langsung. Krystal menindih tubuh Suzy dan mencekiknya.

Suzy meronta. Sial, ternyata wanita ini cukup kuat untuk membuatnya tersungkur seperti ini. Suzy menahan tangan Krystal dan menghempaskannya. Dengan kekuatan yang ia kerahkan, ia mendorong Krystal dan membuatnya terjungkal ke belakang. Sekarang keadaan berbalik. Suzy yang menyerangnya, ia menduduki perutnya dan menjambak rambut pirangnya dengan kasar.

Krystal tersentak…

“Hei-hei.. siapa dia?” Tanya seorang anak perempuan remaja yang asyik berbisik di pinggir lapangan dengan temannya. –Krystal dan Jinri-

Namun teman yang diajaknya bicara hanya memicing ke tengah lapang. “Dia yang mana?” Jinri melindungi matanya dari terik matahari pada siang hari yang sangat panas itu.

“Itu lhoo yang sedang push-up di samping anak jangkung itu.” Ia menunjuk pada laki-laki remaja berambut hitam, berkulit putih yang sedang melakukan push-up masal di tengah lapangan. Sayangnya pada saat itu lelaki yang ditunjuknya sedang push-up sehingga wajahnya tidak terlalu nampak, namun melihat dari sisi seperti itu saja sudah terlihat lelaki itu sangat tampan. Apalagi saat ia mengangkat tubuhnya, otot lengannya yang putih dan kekar, peluhnya yang menetes, nafasnya yang terlihat menderu-deru semua terliat sangat menggoda di mata Krystal. Walaupun ia sedang berjejer bersama anak laki-laki lain ia tetap menjadi fokus di mata Krystal. Seperti, semuanya seperti hitam putih dan hanya lelaki itulah yang berwarna.

“Oh, itu Kim Myungsoo.” Jawab Jinri.

Krystal menoleh dengan matanya yang berbinar-binar. “Itukah namanya? Oh, aku akan mendekatinya! Dia begitu menawan.”

“Bisa-bisanya kau lupa soal dia.” Jinri hanya menggeleng melihat kelakuan temannya yang baru saja siuman. Krystal memang sudah pingsan selama berhari-hari karena peristiwa pemotongan rambutnya. Dan entah bagaimana rambut temannya ini bisa berubah menjadi merah seperti ini pasca siuman. Tapi Jinri tak perlu khawatir lagi. Krystal sudah kembali seperti semula walaupun ia tak ingat apa-apa lagi.

“Yaampun lihat lihaatt! Dia mendekat.” Pekik Krystal sambil menunjuk-nunjuk Myungsoo yang sudah selesai push-up dan kini berjalan ke arahnya bersama Sungyeol sambil mengusap peluhnya dengan telapak tangan.

“Kau harus tahan dirimu ne?” Ucap Jinri memastikan sebelum temannya tidak bisa mengendalikan diri dan menyerang Myungsoo. Sebenarnya Krystal memang fans Myungsoo sebelum kehilangan ingatannya.

Myungsoo berhenti di hadapan Krystal dan Jinri. “Oh, kau sudah siuman Sersan Krystal.” Ucapnya dengan rasa lega karena Krystal sudah pingsan selama berhari-hari.

Krystal yang senang luar biasa pun mengangguk dengan semangat. Pipinya merona, ternyata lelaki ini mengkhawatirkannya. “Ne, terimakasih atas perhatiannya Myungsoo.”

Jinri menyenggol Krystal. “Hush, dia Senior kita. Jangan panggil dia dengan nama kecilnya.” Bisiknya.

“Oh oh. Maaf! Maksudku Myungsoo Sunbae.”

“Eh? Tidak apa-apa.” Myungsoo menaikkan alisnya bingung namun ia memakluminya karena Krystal baru saja siuman.

“Letnan! Panggil Letnan bukan Sunbae, kau kira kita di sekolah?” Bisik Jinri sekali lagi dengan suara yang agak keras.

“Ah iya, maksudku Letnan. Hehehe.” Ucapnya kikuk sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.

Myungsoo hanya tersenyum. Sebuah senyuman singkat yang dapat membuat hati yeoja manapun berdetak kencang dan meledak seketika. Seperti yang dialami Krystal saat ini.

“Hello Ladies.” Sapa Sungyeol yang sampai di hadapan mereka.

Mata Jinri berbinar. “Hai, Letnan.” Jawabnya pertama kali diantara ketiga orang yang ada disana. Jinri memberikan handuk pada Sungyeol dan di terima dengan suka cita oleh Sungyeol.

“Kau jahat sekali. Aku bukan Ladies!” Myungsoo memukul kecil lengan Sungyeol, protes akan sapaannya.

Sungyeol hanya tertawa seperti biasanya. Kemudian ia melihat ke kanan dan menemukan seseorang yang sedang berjalan. “Sooyoung!” Ia segera berlari ke wanita yang ia cintai dan meninggalkan tiga orang itu.

Sinar di mata Jinri pun hilang. Jinri hanya menghela nafas dan menoleh pada Krystal. “Aku akan ke Asrama. Kau masih ingin di sini Krystal?” Tanyanya.

Krystal mengangguk. “Ya ya ya! Aku ingin sebentar lagi di sini.”

“Kau pulanglah ke Asrama dengan Jinri, kondisimu masih belum baik untuk keliaran seperti ini.” Ucap Myungsoo terakhir kali sebelum ia berlalu.

“Ooohh~ Dia sangat perhatian.” Gunam Krystal sambil memegang dadanya yang berdetak tak karuan sejak tadi.

“Aku tidak akan membiarkanmu membunuhku!” Krystal memegang tangan Suzy yang menjambak rambutnya.

Suzy terkesiap karena tiba-tiba tangannya yang dipegang Krystal tiba-tiba menghangat dan akhirnya memanas sepeti besi yang dipanaskan.

Suzy melepaskan cengkramannya dan bergerak menjauh. Ada sesuatu yang aneh padanya, auranya memancarkan sesuatu yang belum pernah dirasakan oleh Suzy. Inilah saatya untuk bersikap lebih waspada.

“Kau takut?” Krystal tersenyum sinis pada Suzy. Dari tubuhnya keluarlah semacam asap berwarna merah. “Inilah aku yang sebenarnya.”

“Sedang apa kau disini, di tengah hujan lebat begini?” Myungsoo dengan payung hitamnya berdiri di belakang Krystal.

Krystal yang tersentak pun menoleh. “Letnan..” Krystal memandangi Myungsoo dari atas hingga bawah. Lelaki itu menggunakan setelan hitam-hitam tak lupa dengan lencana Letnannya yang mengilap. Rambut dan bahunya basah terkena air hujan, matanya yang tajam seperti biasa menatap Krystal yang saat ini sedang duduk di ayunan yang dipasang pada Pohon di taman. “Kenapa Letnan kesini? Bukankah lebih baik Letnan menemani Sungyeol? Kasihan dia sepertinya sangat terpukul dengan perginya Sooyoung.” Krystal memang mengetahui kedekatan Myungsoo dan Sungyeol, oleh karena seperti itu ia berkata demikian.

Myungsoo menggeleng pelan. “Sepertinya ia butuh waktu sendiri. Sedari tadi ia hanya mendiamiku dan tak mendengarkanku.”

“Oh.” Krystal Kembali menatap lurus. Ia kira Myungsoo akan pergi namun lelaki itu masih tak bergeming di tempatnya. “Ada apa?” Tanya Krystal yang menyadari Myungsoo masih tak beranjak. Ia berdiri dan menyelipkan rambut merahnya yang basah.

 Myungsoo mendekatinya dan mengulurkan tangannya yang memegang payung. Lelaki itu memayunginya. Terlihat senyuman lembut dari namja tampan itu. Ia meraih tangan Krystal dan mengarahkannya pada gagang payung. “Tidak baik hujan-hujanan seperti ini.” Ia memberikan payungnya pada Krystal dan melangkah mundur hingga sekarang ialah yang terkena air hujan. “Aku pergi dulu.” Ia berbalik dan berjalan menjauh.

Krystal menatap punggung lelaki itu. Tanpa sadar tangannya menggenggam gagang payung dengan keras hingga buku-buku jarinya memutih.

“Aku mencintaimu Kim Myungsoo.”

Ucapnya sangat perlahan. Meskipun orang di luar sana memotong rambutnya dan menghapus memorinya, Krystal pasti akan kembali mencintai Myungsoo. Walaupun berkali-kali ia kehilangan ingatannya, ia pasti akan kembali mencintai Myungsoo ketika ia melihatnya. Krystal akan mencintai Myungsoo hingga seumur hidupnya.

Pandangan Suzy tiba-tiba saja  berubah menjadi merah semua. Suhu di sekitarnya pun naik. Tak lama kemudian munculah kabut merah tipis dari segala penjuru.

Suzy mengerutkan keningnya. “I.. ini. Red Mist.”

Terlihat senyuman menakutkan Krystal sebelum tubuhnya menghilang tak terlihat karena ditutupi oleh kabut merah.

Kini seluruh pandangannya telah memerah sempurna, hanya terlihat kabut merah yang bergerak-gerak. Suzy memasang kuda-kudanya, bersikap was-was.

“Bagaimana? Kau masih mau meremehkan aku?” Tiba-tiba Krystal muncul di belakang Suzy dan mendekapnya dari belakang.

“Sialan.” Suzy mengayunkan pedangnya ke belakang. Ia berhasil mengenainya tepat di pinggang Krystal. Suzy menyeringai “Kena kau.” Namun, seringaiannya memudar ketika Krystal berubah menjadi kabut dan menghilang.

“Aku di sini.” Krystal muncul di sudut berbeda.

Suzy mengerutkan keningnya. Ia berlari dan mengayunkan pedangnya. Anehnya, kejadian barusan terulang lagi. Di saat ia menyerang tubuh Krystal, wanita itu akan berubah menjadi kabut dan menghilang, kemudian ia akan muncul dari sudut berbeda.

“Percuma jika kau hanya menyerang kabut-kabut itu Bae Suzy.” Ucap Krystal entah dari mana. “Jika kau menggunakan mata iblismu, kau bisa melihat diriku yang asli.”

“Tidak akan pernah. Aku akan mengalahkanmu tanpa perlu repot-repot menggunakan kekuatan Iblisku.”

“Begitu kah?”

Suzy menggenggam pedangnya dengan kuat ketika kabut di sekelilingnya bergerak dan berubah menjadi tubuh Krystal. Tak hanya satu, ada tujuh Krystal yang mengelilingi dirinya. Suzy memicing menatap mereka yang mulai mengambil anak panah dan mengangkat busurnya. Mereka melesatkan tujuh panah secara bersamaan ke arah Suzy.

Untung saja Suzy dapat menghindari semuanya dengan cara melompat. Mata Suzy melebar saat ia melompat. Krystal lain muncul di udara dan memukulnya dengan keras ke tanah. Sangat keras hingga tanah pun retak.

Suzy meringis. Untung saja tubuhnya tidak remuk. Ia menopang tubuhnya dan terbatuk beberapa kali.

“Suzy, apa yang terjadi?”

Suzy mendongak. Suara yang sangat ia kenali terdengar. “Myungsoo..” Namja itu telah terbangun? Tak pikir panjang lagi Suzy segera berdiri dan berlari ke arah sumber suara. Matanya memicing ketika berlari, kabut merah ini dapat membuat matanya sakit. “Myungsoo! Myungsoo di mana kau?” Suzy menemukan sosok bayangan yang sedang berdiri. Ia tak mungkin salah mengenali sosok itu, itu pasti Myungsoo.

Benar saja, Myungsoo berdiri di sana.

Suzy langsung mendekatinya. Matanya melebar ketika ia bisa melihat dengan jelas wajah Myungsoo. “Kau.. “ Myungsoo berdiri dengan wajahnya yang pucat, pupil matanya menghilang membuat bola matanya memutih semua layaknya setan. Nafas Suzy tercekat, ia mundur beberapa langkah. “Kau bukan Myungsoo.”

Myungsoo palsu itu tersenyum sangat menakutkan. “Apa yang kau bicarakan? Aku Myungsoo.” Suaranya pun sangat menakutkan.

Suzy melangkah mundur, namun Myungsoo palsu itu maju dan mulai mendorongnya hingga tersungkur. Suzy meringis ketika Myungsoo palsu mencengkram lengannya, terlihat dua taring yang memanjang yang siap untuk menggigit dan mencabik-cabiknya.

Suzy menendang perutnya. Myungsoo palsu itu terjungkal dan berubah menjadi kabut merah dan menghilang.

“Barusan adalah Myungsoo yang jahat. Myungsoo yang kutatap saat ini adalah Myungsoo yang seperti itu. Aku harus membunuhnya.” Lanjutnya.

Suzy menggeram. Krystal sudah kelewatan, berani-beraninya ia mengejek Myungsoo. Suzy berdiri dan menepuk lututnya yang perih. “Baiklah kalau kau memaksa.” Suzy memejamkan matanya dan membukanya perlahan. Mata merah itu muncul. “Kau tidak akan bisa membunuh Myungsoo ataupun aku.” Semua pandangannya berubah, menjadi jelas dan terang. Tak ada lagi kabut merah menghalangi pandangannya. Suzy melihat Krystal yang berdiri di samping pohon. Tak ambil pusing lagi. Suzy langsung berlari ke arahnya tanpa ragu.

Krystal tampaknya terkejut. Ia mundur beberapa langkah, namun Suzy lebih cepat. Suzy menerjangnya, mencekiknya. Krystal meronta, berusaha melepaskan cengkraman Suzy di lehernya. Suzy mengangkat Krystal, senyumnya tertarik sempurna. “Aku tak akan tanggung-tanggung Krystal. Kau tidak akan punya kesempatan untuk bertemu dengan Myungsoo lagi.”

Krystal tak lagi bisa bernafas. Suzy mencengkramnya dengan sangat keras bahkan kini ia dapat mendengar suara tulang lehernya yang dipatahkan. Tak sampai disitu, Suzy meremukkannya dan menghancurkan tenggorokannya. Suzy benar-benar seorang iblis.

This is the End of Me.

Suzy melepaskan cengkramannya setelah ia merasa Krystal sudah tak bisa melawan lagi. Krystal jatuh lemas begitu saja ke tanah. Tangannya menekan dadanya yang terasa terbakar. Nafasnya tersendat-sendat, matanya membulat, dan mulutnya yang mengeluarkan dara segar.

Suzy tertawa masih dengan mata merahnya. “Selamat tinggal.. Silahkan nikmati detik-detik menyakitkan ini.”

“Suzy apa yang kau lakukan?”

Suzy menoleh.

“Myungsoo.”

Myungsoo asli? Ya, yang saat ini berdiri di belakangnya adalah Myungsoo asli yang baru saja terbangun. Keningnya berkerut dan matanya membuka lebar melihat apa yang Suzy telah lakukan. Myungsoo menatap mata Suzy yang masih berawarna merah. Tak ada kata-kata yang keluar dari mulutnya, hanya tatapan yang berkilat.

Suzy menghilangkan mata merahnya. “Myungsoo.” Panggil Suzy sekali lagi. Tapi Myungsoo tak menjawabnya. Namja itu mendekatinya dengan tatapan elangnya, ia masih tak mengeluarkan kata-katanya. Ia menatap Suzy beberapa detik dan berpaling.

Myungsoo berlutut dan menatap Krystal yang sekarat. Dengan hati-hati Myungsoo menyentuh pipi Krystal.

Krystal menatap Myungsoo dengan pandangan yang sudah mulai kabur. Ia tak bisa mengeluarkan suara lagi, pada akhirnya air matanya pun jatuh. Ia merasakan sakit yang luar biasa dari lehernya ketika mulutnya reflek mengeluarkan isakkan.

Myungsoo mengusap airmatanya. “Gwaenchana, kau tidak akan apa-apa.” Myungsoo memaksakan senyuman, senyuman yang Krystal sukai di seumur hidupnya. “Percayalah padaku.”

Krystal membuka mulutnya yang bergetar. Ia ingin sekali mengatakan sesuatu namun tidak bisa. Suaranya tidak mau keluar. Dengan sisa kekuatannya Krystal memegang tangan Myungsoo. Bibirnya yang bergetar membuat suatu isyarat. Dengan gerakkan bibirnya Myungsoo dapat mengetahui apa yang ingin Krystal katakan.

I Love You.

Sedetik setelah itu, tangan Krystal pun jatuh dan terkulai. Mata dan mulutnya masih terbuka namun tak ada lagi detak jantung.

Mata Myungsoo bergetar. “Krystal? Ya… Jung Krystal!” Panggilnya. “Krystal, kau bisa mendengarku kan? Jawab aku.” Namun semua percuma. Myungsoo memejamkan matanya dan menarik nafas.

Krystal telah mati.

Tangan Myungsoo yang bergetar terulur untuk menutup mata dan mulut Krystal. Satu temannya telah pergi meninggalkannya, Myungsoo harus ditinggal mati untuk sekian kali. Myungsoo menahan airmatanya, ia tak akan menangis. Ia tak akan mau menangis lagi. Krystal tak bersalah. Anak ini tidak bersalah. Ia hanyalah seseorang yang polos. Ia ditarik oleh kegelapan dan tersesat di sana. Kemana Myungsoo selama ini? Ia sama sekali tidak berguna. Untuk melindungi temannya saja ia tidak bisa.

Myungsoo membenarkan posisi Krystal. Ia melipat tangan Krystal dan merapikan rambutnya. Myungsoo mengepalkan tangannya dan berdiri.

Suzy memalingkan wajahnya ketika Myungsoo menatapnya dengan tatapan elang. Suzy memang selalu takut jika Myungsoo memandangnya seperti ini. Apa sekarang Myungsoo akan menyalahkannya dan menganggap Suzy memang iblis sepenuhnya?

“Krystal anak yang baik..” Terdengar helaan nafas Myungsoo. “.. Suzy-ah aku tak tahu kenapa kau begitu tega melakukan ini.”

 

Itu karena kamu! Karena ia berusaha membunuh kamu, oleh karena itu aku membunuhnya sebelum ia membunuhmu!

Ucap Suzy tertahan di batinnya.

“Ku kira kau berbeda. Ku kira kau tidak seperti yang mereka bilang.”

Deg..

Suzy menoleh dan menatap Myungsoo dengan matanya yang berkilat amarah. “Kau menganggap aku iblis yang jahat? Benar begitu.” Mata Suzy mulai berkaca-kaca. Ia tak pernah menyangka Myungsoo akan berkata demikian. “Tapi. Kukira kau pun berbeda. Ku kira kau tidak sama seperti mereka yang menganggap aku ini iblis yang jahat.”

Myungsoo mendekatinya. “Ternyata kau pun sama saja. Kau tidak jauh berbeda dari Sunggyu..”

“Apa maksudmu? Aku bukanlah dia yang suka membunuh orang tak bersalah.”

“Apa kau tahu apa salah Krystal? Kau bukanlah dewa yang bisa menghakimi segalanya.”

Suzy tersenyum kecut. “Lalu sekarang kau tidak mempercayaiku lagi?”

“Molla.”

“Kau sekarang menganggap kalau aku ini tidak terkontrol dan jahat seperti yang mereka bilang? Sekarang kau lebih percaya mereka dibanding aku?”

“Molla, sekarang aku tidak tahu siapa kamu sebenarnya.”

Myungsoo menyakitiya. Suzy pun menitihkan airmata dan berpaling dari hadapannya.

TBC…..

Hai haaaiii.. Mian ya part ini kedikitan dan agak gaje. Soalnya author ngebut bikinnya pengen ngejar waktu sampe-sampe gak dibaca ulang. Takut kalian udah nunggu lama tapi hasilnya gak sesuai harapan, momen Myungzynya gak ada gituu. Hehehehehehehe ^^ tapi janji kok nanti akan author bikin adegan mereka yang lebih HOT!! See you next time

22 thoughts on “[FANFICTION] ZWART (Book 6 “End of Me”)

  1. ya ampun thor di bagian terakhir aku nangis, kasihan zyeon…
    tp gpp akan ku tunggu moment myungzy yg hot kkkkk
    can’t wait for next

  2. Aish myung jahat banget msa bilang suzy iblis yg jahat dan lebih membela krysTal dari pada membela suzy udh jelas2 suzy ngelakuin itu buat mempertahankan diri kalau dy enggak mempertahankan diri’a yang ada dy yg mati giliran suzy yang mati nnti myung nyesel yg ada. Baru tau rasa
    Sumpah part ini bkin esmosi thor pas di akhir’a nh next’a jangan lama2 yah thor hwaiting ne

  3. aigoo gimana krystal gak jatuh hati ama myungsoo, php abis tindakanny dia.. dulu kesaingan ama jinri sekarang suzy.. poor krystal ( •̥́ ˍ •̀ू )
    Kerem pertempuran suzy krystal
    bingung deh mana lawan mana kawan..
    suzy bakalan ninggalain myungsoo gak yah

    author bikin os MyungZy donk/ ff lainya y castnya MyungZy

    。*☆∴。  。∴☆*。
    。★*゚゚*★∵★*゚゚*★。
    ☆゚   ゚☆゚   ゚☆
    ゚*★ 수지❤ 명수 💕

    author
    S ❥ e ❥ м ❥ ά ❥ n ❥ G ❥ ά ❥ τ °\(◦’︶’◦)/­

  4. kyaaa udah update toh . cepet amat thor . suka . suka . q pikir lama ky biasanya jd q baru buka ini wp .

    klo bleh jujur nih , q gak suka sma chap ini . kebnyakn nyeritain si krys . dan q benci itu . #hosh
    tp pda akhirnya krys mati . bagus lah . #ketawaEVIL :v

    ohh plizzz q kasian sma suzy . kasian dia yg selalu terisolasi dr dunia manusia . kebanyakan sendirian . dn dia dikenalnya sbg sang wanita iblis . dr sisi buruknya bukan sisi baiknya .
    sama kaya suzy . sakitnya tuh disini . sakit wkt myung ud ragu buat percaya suzy lg .

    buat suzy pergi dari myung aja deh thor , gak kuat liat suzy nangis . T.T

    bisakah ceritain masa lalunya suzy .

    Next chap cepet lg y thor …. Fighting !

  5. part ini ditutup dgn perasaan kecewa suzy—hiks—kalau org yg kita sayang sdh tak percaya pada kita lalu apa yg bisa kita lakukan???

  6. Gmn nasib suzy kalo myung aja ƍäª percaya ama dia. Myung andai kau bangun lebih awal maka U akan tau  ygh terjadi 😥
     mereka akan bertarung?

Leave a comment